Friday, October 31, 2014

Mengungkapkan Isi Hati Dengan Tulisan

Menulis menurut saya harus dijadikan kebiasaan. Kenapa begitu? Agar setiap kejadian dalam kehidupan kita ada historynya, ada rekam jejaknya, dan ada nilai baik buruk yang bisa dipetik dan dipelajari kelak di kemudian hari. Namun, bagi sebagian orang, termasuk saya sendiri, tidak mudah mengungkapkan setiap detil kisah hidup menjadi sebuah tulisan. Saya tahu sekali rasanya, bagaimana untuk menelurkan satu kata saja hingga pas dengan maksud hati saya, rasanya beraaaaaatt bukan main. Pernah saya ikutan tren bikin diary harian, hiyaelah bro sis, kalo saya baca lagi itu diary langsung ngakak sampai sakit perut, apalagi pas bagian saya putus dengan pacar saya dulu, isinya kaya orang abis cerai, hahaha.

Tapi begitulah memang, biar masih kacau, buat saya, belajar menulis merupakan salah satu proses pengembangan diri. Mungkin saat ini tulisan saya masih tulisan yang tidak serius, tidak ilmiah, dan tidak menarik. Tapi dari tulisan tidak serius, tidak ilmiah, dan tidak menarik itulah saya mempelajari bagian mana dari tulisan saya yang perlu saya perbaiki. Saya suka membaca, kebanyakan nonfiksi sih, dan saya ingin menyempurnakannya dengan suka menulis #tsaahh. Bukan keinginan yang mustahil kan?

Monday, October 20, 2014

Menjalani Hidup di Perantauan (Jilid III)

Hai hai haaaiii,,
Ni blog udah kumel berdebu lama ga diurusin,,kalo rumah barangkali ini udah jadi rumah hantu..:D. Dikit2 saya bersihin deh, biar ga dilupakan orang. InsyaAllah :). Banyak kabar dan pengalaman di prantauan selama setahun terakhir yang belum sempat saya sebar2 di sini. Etapi tenang aja,,saya masih di kepulauan kok,,belum diusir, sapa juga yang mau ngusir coba :). Yaahh,,bekerja di kepulauan ternyata rasanya luar biasa. Kalo saya sih merasa enjoy aja,,banyak temen2 senasib kaya saya. Ada kang mas paling ganteng juga yang selalu temani saya #tsaahh..

Oya, saya belum sempet cerita ya kalo saya ketemu bojoku juga dari merantau. Seandainya saya bisa bikin film saya mau tuh bikin film dengan judul "Suamiku Kakak Tingkatku" :D. Begitulah, alhamdulillah saya dapet suami sesuai dengan yang saya mau, biar kata orang kurang ini kurang itu, tapi menurut saya everything's perfect joss..!!!

Tuesday, June 3, 2014

Menjalani Hidup di Perantauan (Jilid 2)



Ini tulisan harusnya udah taun lalu terbit. etapi baru sempet sekarang ngurusinnya. Hehe. Tak apalah, never too late for sharing story with you guys. Yup, setelah melewati 3 tahun masa-masa transisi (dari anak mami menjadi anak mandiri, :p), saya akhirnya siap jika suatu hari nanti saya akan tinggal lebih jaaaaaaaaauuuh lagi dari orang tua. Yang saya maksud di sini, setelah lulus SMA kan kuliah, nah ketika milih kuliah apa dan dimana ga harus yang satu kota ama orang tua. Setelah lulus kuliah, saya terpikir untuk kuliah yang banyak prakteknya supaya siap kerja. Dan pada awalnya pilihan saya jatuh pada #tereteteteeeettt…Politeknik Kesehatan D3 Kebidanan Malang! Selamat sudah menjadi pilihan saya!
Hmm, awal menjalani  ospek saya didera penyakit cacar air. Cuma semalam saja saya bertahan di asrama, selebihnya saya menyerah, minta dijemput dan tidak ikut ospek dan kuliah minggu pertama selama dua minggu. Di tulisan sebelumnya kan saya cerita bahwa saya juga ikut tes masuk STIS, nah saat di akhir-akhir masa penyembuhan, saya menjalani tes tahap III (tes kesehatan) di Surabaya. Baru seminggu saya mulai kuliah, keluarlah pengumuman bahwa saya lulus tes STIS. Galau kembali melanda. Telpon orang tua, diskusi sama kakak dan kakak ipar, diskusi sama mertuanya kakak, akhirnya diputuskan sebaiknya saya masuk STIS saja. Hmm, belum juga kuliah yang sebenarnya, udah keluar, hehehehe.